Praktikum 6 - Linux 6A dan 6B
PEMOGRAMAN SHELL
Pokok Bahasan:
- Pemograman Shell
Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Mempelajari elemen dasar shell script
- Membuat program shell interaktif
- Menggunakan parameter dalam program
- Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test
- Mengenal variable built-in dari shell
- Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else
- Menggunakan struktur case – esac.
- Loop dengan while, for, do while.
- Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.
Dasar Teori:
1. SHELL SCRIPT
Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi”.sh”. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan. Contoh:
#!/bin/sh (1)
# Program shell (2)
#
Var1=x (3)
Var2=8
(1) Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya.
(2) Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell.
(3) Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta.
2. VARIABEL
Dalam memproses data di komputer, kita menyimpan data tersebut dalam memori komputer. Memori tersebut dibagi dalam lokasi-lokasi dengan alamat tertentu. Programmer harus memberi nama lokasi tersebut dengan nama variabel.
Ada 2 macam variabel dalam Linux, variabel sistem biasanya dituliskan dengan huruf besar semua dan variabel user. Cara mendeklarasikan variabel juga hampir sama: variablename=value
Harap diperhatikan, tidak boleh ada spasi!
Artinya mengisikan angka 10 ke dalam variabel x
Contoh variabel sistem:
Variabel User
Aturan penamaan variabel memiliki aturan yang hampir sama dengan penamaan dalam pemrograman komputer bahasa lain:
- Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau underscore (_), diikuti dengan huruf lain atau angka;
- Jangan menggunakan spasi, seperti sudah dicontohkan di atas;
- Variabel adalah case-sensitive, huruf besar dan huruf kecil berbeda;
- Variabel kosong (NULL) tidak akan menghasilkan nilai;
- Jangan menggunakan karakter khusus seperti: ?, *, dll untuk nama variabel.
3. MEMBACA KEYBOARD
Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan intruksi read. Program yang selama ini kita buat, nilainya telah ditentukan sebelumnya, program- program tersebut tidak mendapatkan input dari user. Program - program tersebut hanya melakukan hal yang sama setiap waktu.
4. PARAMETER
Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell || (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan.
5. STATUS EXIT
Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah :
- Bila program berakhir denga sukses, $?=0
- Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?
6. KONSTRUKSI IF
if instruksi-awal
then
instruksi1
instruksi2
...............
fi
If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi.
7. KONSTRUKSI IF THEN ELSE
Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Secara umum ada dua bentuk umum sintak perintah if , seperti ditunjukkan dibawah ini
if instruksi1
then
instruksi1.1
instruksi1.2
........
else
instruksi2.1
instruksi2.2
........
fi
Kalau diperhatikan, perintah if ini hampir sama dengan perintah if pada bahasa-bahasa tingkat tinggi, seperti Pascal, C, dan juga hampir sama dengan perintah if pada batch file-nya DOS. Pada bentuk pertama maupun bentuk kedua dari sintak diatas adalah statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi. Dari kedua bentuk diatas dapat pula ditambahkan perintah untuk pengecekan kondisi dengan elif (else if).
8. INSTRUKSI TEST
Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.
- Operator untuk test
- Test untuk files dan direktori
Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan :
[ ekspresi ]
Tanda [ sebenarnya adalah nama lain dari test,bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.
9. LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)
Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan || sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.
- instruksi1 && instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0,
maka instruksi2 dijalankan.
- instruksi1 || instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.
10. OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST
Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.
11. OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)
Logical operator terdiri dari AND(-a), OR(-o), dan NOT(!). Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut :
12. KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF
Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.
13. HITUNGAN ARITMATIKA
Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string atau operasi aritmatik sederhana.
Operator aritmatik yang disediakan expr antaran lain:
Selain digunakan untuk perhitungan aritmatik, perintah `expr` juga cukup handal untuk melakukan manipulasi string, untuk lebih jelas silahkan lihat halaman manual dari expr dengan mengetikkan `man expr`.
14. INSTRUKSI EXIT
Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.
15. KONSTRUKSI CASE
Pernyataan case memiliki fungsi yang sama dengan pernyataan if yaitu memeriksa suatu ekspresi dan melakukan suatu proses bila ekspresi tersebut bernilai benar, hanya saja pernyataan case memiliki kelebihan yaitu dapat menggunakan wildcards dalam ekspresi yang akan diperiksa. Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case kondisi dapat dikelompokan lebih jelas dan mudah untuk ditulis.
case variable in
match1)
instruksi1.1
instruksi1.2
........
;;
match2 )
instruksi2.1
instruksi2.2
.......
;;
*)
instruksi3.1
instruksi3.2
.......
;;
esac
Case diakhiri dengan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya.
16. KONSTRUKSI FOR
For digunakan untuk perulangan dengan menggunakan variable yang ada pada setiap perulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).
for var in str1 str2 ....
strn
VI - 9
do
instruksi1
instruksi2
............
done
17. KONSTRUKSI WHILE
Pernyataan perulangan ini umumnya digunakan untuk melakukan perulangan dengan kondisi tertentu, di mana perulangan akan terus dilakukan dalam blok while selama ekspresi yang menjadi syarat masih dipenuhi (bernilai benar). Untuk ilustrasi, dapat dilihat pada gambar. Sedangkan mengenai bentuk dari pernyataan ini adalah:
While digunakan untuk perulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan sustu kondisi. Selama kondisi tersebut true, maka pengulangan akan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi false, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.
while kondisi
do
instruksi1
instruksi2
........
done
18. INSTRUKSI DUMMY
Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).
Symbol instruksi dummy adalah ➔ :
19. FUNGSI
Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks.
Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam {…….}. Contoh :
F1 ( )
{
.................
.................
return 1
}
Variabel dapat di definisikan dalam fungsi sebagai variabel local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sama di luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.
TUGAS PENDAHULUAN:
Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.
PERCOBAAN:
- Login sebagai user.
- Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.
- Selesaikan soal-soal latihan
PRAKTIKUM 6A
1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8
Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat shell script dengan membuat file prog01.sh menggunakan editor vi. Perintah $ vi prog01.sh berfungsi untuk mengedit file konfigurasi sistem dan membuat script. Kemudian tekan i untuk insert script.
Script berikut:
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8
berfungsi untuk mendifinisikan var1 sama dengan x dan var2 sama dengan 8. tekan esc pada keyboard lalu setelah tulisan INSERTnya hilang ketikan :wq berfungsi untuk menyimpan dan keluar dari file tersebut.
2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program
$ . prog01.sh
Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program. Ketikkan perintah di atas, tapi prog01.sh ini tidak menampilkan teks/string seperti menggunakan perintah echo, maka pada saat prog01.sh dijalankan tidak akan ditampilkan apa-apa.
3. Untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory
$ chmod +x prog01.sh
Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory. Setelah mengetikkan perintah di atas, prog01.sh tidak akan menampilkan apa-apa karena isi dari script prog01.sh hanya mendefiniskan var1 dan var2 tanpa ada proses menampilkan.
Percobaan 2 : Variable
1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif
$ echo $VPT
2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.
$ VPT2=”poltek elektronika”
$ echo $VPT2
Analisis: Gambar di atas merupakan pemisah 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Terdapat beberapa perbedaan utnuk program di atas. Untuk isi dari sebuah variabel apabila terdiri dari dua buah kata maka tidak bisa secara langsung dipisahkan dengan spasi jadi terdapat pesan error. Untuk membuat variabel dengan 2 kata harus diaapit oleh tanda kutip dua (“). Kemudian pada perintah selanjutnya untuk menampilkan variabel VPT2 ini harus diawali dengan tanda $ jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.
3. Menggabungkan dua variable atau lebih
$ V2=’:‘
$ V3=elektronika
$ V4=$VIV2$V3
$ echo $V4
4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung dengan string.
$ echo $V3ITS
$ echo ${V3}ITS
5. Variable dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi
$ $CMD
$ CMD=”1s -1”
$ $CMD
6. Membuat shell script, contoh prog01.sh sebagai berikut :
#!/bin/sh
V1=poltek
V2=’:‘
V3=elektronika
echo “Pemrograman shell”
echo $V1$V2$V3
V3=ITS
echo $V1$2 di $V3
7. Menjalankan prog01.sh
Percobaan 3 : Membaca Keyboard
2. Membaca nama dan alamat dari keyboard.
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo “Nama Anda :”
read nama
echo “Alamat : “
read alamat
echo “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”
3. Eksekusi program prog02.sh
Nama Anda :
nova
jalan duren villa
Kota :
tangerang
Hasil adalah : nova, jalan duren villa di tangerang
Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan proses membaca keyboard. Pada saat prog02.sh dieksekusi akan tampil tulisan nama anda : kemudian diikuti dengan perintah memasukan input dari variabel nama dengan posisi satu enter. Begitu juga untuk variabel alamat dan kota. Kemudian setelah menginputkan variabel kota maka akan tampil Hasil adalah : dengan variabel nama, varibael alamat dan diikuti di dengan variabel kota.
4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, untuk menghindari hal tesebut gunakan opsi –n, untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh kemudian eksekusi!
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo -n “Nama Anda : ”
read nama
echo -n “Alamat : “
read alamat
echo -n “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”
5. Eksekusi program prog02.sh
Nama Anda : nova
Alamat : jalan duren villa
Kota : Bekasi
Hasil adalah : nova, jalan duren villa di tangerang
6. Variable kosong adalah varabel yang tidak mempunyai nilai.
<CR>
$ echo $nama
$ A=
$ B=””
$ C=$A$B
$ echo $c
7. Variable dapat didistribusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.
$DIR=’pwd’
$echo $DIR
8. Buatlah shell script prog03.sh kemudian eksekusi!
#!/bin/sh
# prog03.sh
#
NAMA=’whoami’
echo Nama pengguna Aktif adalah $NAMA
tanggal=’date | cut –c1-10’
echo hari ini anggal $tanggal
9. Eksekusi prog03.sh
Percobaan 4 : Parameter
1.Membuat shell script prog04.sh
#!/bin/sh
# prog04.sh versi 1
# Parameter passing
#
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
# Parameter passing
#
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
2. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter, dengan 2 parameter dan dengan 4 parameter!
$ . prog04.sh nabilah nova
$ . prog04.sh nabilah nova durotulhikmah
3. Membuat shell script prog04.sh versi 2 dengan memberikan jumlah parameter
#!/bin/sh
# prog04.sh versi 2
# Parameter passing
#
echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#”
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
# prog04.sh versi 2
# Parameter passing
#
echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#”
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
4. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter dan dengan 4 parameter
$ . prog04.sh nabilah nova durotulhikmah amir
5. Membuat shell script prog04.sh versi 3 dengan menambahkan total parameter dan nomor proses id
#!/bin/sh
# prog04. Sh versi 3
# Parameter passing
#
echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#”
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
echo “Total parameter adalah $*”
echo “PID proses shell ini adalah $$”
6. Eksekusi prog04.sh dengan 4 parameter
Percobaan 5 : Status Exit
1. String tidak ditemukan, maka status exit adalah 1
$ echo $?
2. String ditemukan, maka status exit adalah 0
$ echo $?
Percobaan 6 : Konstruksi If
1. Instruksi dengan exit status 0
$ who | grep <user>
$ echo $?
2. If membandingkan exit status dengan 0, bila sama, maka blok program masuk ke dalam blok then-fi
> then
> echo “Pemakai tersebut sedang aktif”
> fi
3. Nomor (1) dan (2) diatas dapat disederhanakan dengan
> then
> echo okay
> fi
Percobaan 7 : Konstruksi if then else
1. Membuat shell script prog05.sh
#! /bin/sh
# prog05.sh
# Program akan memberikan konfirmasi apakah nma
# user sedang aktif atau tidak
#
echo –n “Berikan nama pemakai : “
read nama
if who | grep $nama > /dev/null
then
echo “$nama sedang aktif”
else
echo “$nama tidak aktif”
fi
2. Jalankan prog05.sh, masukan nama pemakai aktif yang tampil pada instruksi who dan coba juga untuk nama pemakai yang tidak aktif
$ . prog05.sh [nama=<user>]
$ . prog05.sh [nma=studentOS]
PRAKTIKUM 6B
Percobaan 8 : Instruksi Test
1. Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara
$ test $NAMA = nova
$ echo $?
$ test $ NAMA = pnj
$ echo $?
2. Aplikasi test dengan konstruksi if
#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = nova
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan nova, sorry!”
fi
untuk membuat program dengan script shell berikut
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = nova
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan nova, sorry!”
fi
3. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya
$ prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)
4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test
#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “Read NAMA
if [ “$NAMA” = nova ]
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan nova, sorry!”
fi
5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir
Percobaan 9 : Notasi && dan ||
1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan
2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan
3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut
4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan
5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan
6. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error
Percobaan 10 : Operator Bilangan Bulat Untuk Test
1. Menggunakan operator dengan notasi test
$ test “$i” -eq 5
$ echo $?
2. Menggunakan operator dengan notasi [] (pengganti notasi test)
$ echo $?
Percobaan 11 : Operator Logika dan Konstruksi Elif
1. Buatlah file prog07.sh
#!/bin/sh
# prog07.sh
echo –n “INCOME = “
read INCOME
if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME -1e 10000 ]
then
elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME -1e 25000 ]
then
BIAYA=25
else
BIAYA=35
echo “Biaya = $BIAYA”
2. Jalankan file prog07.sh dan masukan untuk INCOME=5000, 20000, 28000
$ . prog07.sh [INCOME=20000 ]
$ . prog07.sh [INCOME=28000]
Percobaan 12 : Hitungan Aritmatika
1. Menggunakan utilitas expr
$ A=5
$ expr $A + 2
$ expr $A – 4
$ expr $A * 2 (Ada pesan error)
$ expr $A \* 2
$ expr $A / 6 + 10
$ expr 17 % 5
2. Subtitusi isi variable denga hasil utilitas expr
$ B=’expr $A + 1’
$ echo $B
Percobaan 13 : Instruksi Exit
1. Buat shell script prog08.sh
#!/bin/sh
if [ -f prog01.sh ]
then
exit 3
else
exit -1
fi
2. Jalankan Prog08.sh
$ echo $?
Percobaan 14 : Konstruksi case – esac
1. Buatlah file prog09.sh dengan editor vi
#!/bin/sh
# Prog: prog09.sh
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo –n “Pilihan : “
read PILIH
case $PILIH in
echo “Yang aktif saat ini”
who
;;
2)
echo “”Tanggal hari ini”
date
;;
3)
echo “Kalender bulan ini”
cal
;;
*)
echo “Salah pilih !!”
;;
2. Jalankan perintah prog09.sh
3. Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case
#!/bin/sh
# Prog: prog10.sh
echo –n “Jawab (Y/T) : “
read JWB
case $JWB in
Y | Y | ya | Ya | YA ) JWB=y ;;
T | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;;
4. Jalankan program prog10.sh
5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case
#!/bin/sh
#Prog: prog10.sh
echo –n “jawab (Y/T) : \c”
read JWB
case $JWB in
[yY] | [yY] [aA] ) JWB=y ;;
[tT] | [tT]idak ) JWB=t ;;
esac
6. Jalankan program prog10.sh
Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done
1. Buatlah file prog11.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog11.Sh
for NAMA in nabilah nova durotul hikmah
do
echo “Nama adalah : $NAMA”
done
2. Jalankan program prog11.sh
3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard
#!/bin/sh
# Prog: prog12.sh
for F in *
do
echo $F
done
4. Jalankan program prog12.sh
5. Modifikasi file prog12.sh.
#!/bin/sh
# prog: prog 12. Sh
for F in *.1st
do
1s -1 $F
done
6. Jalankan prog12.sh
Percobaan 16 : Konstruksi for-do-done
1. Buatlah program prog13.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh
PILIH=1
do
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo “4. Keluar”
echo “Pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]
break
fi
clear
echo “Program berlanjut di sini setelah break”
2. Jalankan prog13.sh
Percobaan 17 : Instruksi Dummy
1. Modifikasi file prog13.sh, kemudian jalankan!
#!/bin/sh
#prog: prog13 . sh
PILIH=1
while :
do
echo “1. Siapa yang akif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo “4 keluar”
echo “ pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]
break
fi
clear
echo “Program berlanjut di sini setelah break”
2. Jalankan prog13.sh
3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if, kemudian jalankan!
#!/bin/sh
# Prog : prog14.sh
echo –n “masukan nilai : “
read A
if [ $A –gt 100 ]
then
:
else
echo “ ok !”
fi
4. Jalankan prog14.sh
Percobaan 18 : Fungsi
1. Buatlah file fungsi.sh, kemudian jalankan!
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( ) {
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo $?
2. Jalankan fungsi.sh
3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”
4. Jalankan fungsi.sh
5. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
local Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”
6. Jalankan fungsi.sh
Kesimpulan:
- Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi “.sh”.serta Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String. Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter lain. Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya. Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.
- Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable spesial $?. Indikasi yang diberikan adalah :
o Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0
o Bila program berakhir dengan error, $? = 1 - Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah <> 0
- Ada beberapa jenis Operator yaitu
· Operator untuk test
· Test untuk file dan direktori
· LOGICAL && dan ||
· Operator bilangan bulat
· Operator Logical - Dalam pemrograman shell kita juga bisa menggunakan perintah percabangan if,case dan perulangan while in.selain itu kita juga bisa membuat sebuah fungsi yang nantinya bisa dipanggil oleh file lain.
Comments
Post a Comment